Safari Ramadhan Desa Sukorejo: Tangguh Melawan Covid19 dan Radikalisme
Gresik,4 Mei 2021
Kedatangan Penyuluh Agama Islam KUA Kecamatan Kebomas di Desa Sukorejo disambut oleh semua perangkat Desa. Kepala Desa Sukorejo, Fatkhur Rohman, sangat bersyukur dan senang dengan kedatangan Penyuluh Agama Islam.
Tema :"menjalin Silaturahmi,Eratkan Kebersamaan" sangat terasa pada pertemuan tersebut. Semua perangkat Desa hadir dan antusias menerima kunjungan dari Penyuluh Agama.
Dari Penyuluh Agama Islam turut hadir koordinator Penyuluh Kabupaten, H. Imam Chanafi,M.Ag. Perkenalan dimulai dari Imam Chanafi, dengan menjelaskan maksud dan tujuan kedatangan penyuluh Agama di Desa Sukorejo.
Beliau juga sekaligus memperkenalkan personel-personel Penyuluh Agama Islam Kec. Kebomas berikut Tupoksi yang diembannya.
Yang menarik dari Desa Sukorejo adalah bahwa Desa ini pada awal berdikarinya termasuk Desa yang kurang diperhatikan. Dengan sumberdaya yang pada awalnya serba terbatas. Namun dengan kerja keras, keikhlasan dan dukungan dari Warga Sukorejo pelan tapi pasti mulai menunjukkan prestasinya.
Desa Sukorejo terpilih mewakili Kabupaten Gresik bahkan mewakili Provinsi Jawa Timura untuk mengikuti lomba Kampung Tangguh Nusantara pada tingkat Nasional yang digelar oleh Mabes Polri. Bukan tanpa sebab, karena Desa ini sudah jauh-jauh hari mengantisipasi penyebaran Covid 19 disaat yang lain masih belum sadar akan penyebaran pandemi Covid19.
"Saat desa lain sudah berhenti dalam menghadapi pandemi Covid-19, di Desa Sukorejo yang hampir satu tahun tetap melakukan gotong royong tanggap terhadap penanganan penyebaran Covid-19. Mulai dari sarana dan prasarana, kebiasaan hidup bersih. Desa ini juga dilengkapi dengan Posko Kesehatan, Posko Tertib Lalu Lintas, Lumbung Pangan juga Dapur Umum. Semua dengan sistem. Dan alhamdulillah warga kami semua mendukung dan tanggap", papar Fatkhur Rohman.
Sisi lain yang menarik adalah bahwa Desa Sukorejo dikenal anti dengan aliran yang terindikasi Radikalisme. Menurut Fatkhur Rohman, Radikalisme itu soal ekonomi dan pendidikan. Dari sisi ekonomi perangkat Desa membuat program dengan menggratiskan biaya sekolah bagi masyarakat Desa yang bersekolah di Madrasah dan menggiatkan BUMDES yang sudah bekerjasama dengan perusahan-perusahan besar.
" Asal mula pikiran radikal kan dari pendidikan sedari kecil, oleh karena itu kami mendata anak-anak usia sekolah di Desa dan membiayai keperluan sekolah mereka." Tuturnya.
"Saya percaya kalau anak-anak masuk Sekolah Madrasah, akan mengurangi bahkan ikut membasmi paham-paham radikal. Karena di madrasah di ajarkan nilai-nilai agama yang moderat, kultural dan toleran. Hampir semua masyarakat desa Sukorejo itu Nahdliyyin yang anti radikalisme. Kita harus menjaga generasi anak-anak kita dari cikal bakal paham radikal."
Pernah dalam suatu peristiwa Fatkhur Rohman didatangi sekelompok aliran yang bermanhaj "salafi atau salafus sholih" bermaksud masuk ke desa Sukorejo dan mengajak warga agar ikut kegiatan mereka. Dengan tegas Fatkhur Rohman menolak dan mempersilahkan mereka untuk keluar dari Desa Sukorejo.
Pertemuan ini menghasilkan kesepakatan pemahaman tentang program kerja bersama yang akan ditindak lanjuti pada pertemuan-pertemuan lain yang lebih fokus.
Yakni masalah bimbingan pernikahan bagi anak usia kawin di Desa Sukorejo atau pada pasangan yang mau menikah.
Kesepahaman yang lain misal tentang Pelatihan Shalat di Desa Sukorejo,yang harapannya setelah pelatihan ini akan ada kader Desa yang ikut membimbing praktek ibadah khususnya ke Masyarakat Sukorejo. Masalah lain yang ikut dibahas seperti tentang UPZ Zakat dan LGBT.
"Ini akan menjadi sinergitas yang bagus antara KUA (Penyuluh-red) dengan pemerintah desa." ujarnya
Dengan penduduk sekitar 1900 jiwa dan 540 KK, Sukorejo mampu secara perlahan tapi pasti menuju Kampung Tangguh baik secara ekonomi,budaya dan pendidikan.
"Semua ini tidak lain karena keikhlasan. Ingat saya berpesan pada anda semua (Penyuluh-red), untuk menjadikan ikhlas sebagai start awal beraktivitas. InsyaAllah Allah SWT akan memperhatikan." Katanya.
"Contoh keikhlasan misalnya kami 12 tahun terakhir mengubah gunungan sampah di bantaran Kali Lamong dengan menanami Mangrove secara terus menerus dan sekarang Alhamdulillah memperlihatkan hasil. Itu tidak akan terjadi kalau tidak dengan rasa ikhlas.",pungkasnya. (admind)
Alfu Mabruuuk... Kegiatanbyang keren... Semoga bisa ditindaklanjuti dalam kegiatan yang nyata...
ReplyDelete